Senin, 28 Januari 2013

Budaya Masyarakat Kajang, Bulukumba Sulawesi Selatan

Kajang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Buku ini disusun berdasarkan Sub Tema yang dipilih penulis, yakni kehidupan bermasyarakat dengan penekanan pada Wawasan Lingkungan dan Budi Pekerti.

Melalui bacaan non fiksi ini siswa dapat mengenal keadaan masyarakat adat Ammatowa yang taat kepada pesan.Setiap pesan yang disampaikan Ammatowa kepada warganya, maka warganya akan menerima dan menaatinya dengan ikhlas. Hal ini tercermin dari pola hidup warganya yang hidup sederhana, hemat, mandiri, jujur, patuh dan taat pada aturan pemerintah. Buku ini berisi banyak manfaat bagi kita semua.

Buku ini sangat informatif dan memberkan wawasan kepada kita semua mengenai pola hidup serta budaya masyarakat di pelosok daerah yang sebelumnya belum pernah kita temui.

Senin, 21 Januari 2013

Wayang Sebagai Warisan Budaya

Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia asal Jawa yang telah diakui oleh dunia eksistensi dan nilai esensinya. Bahkan pada tanggal 7 November 2003, UNESCO sebagai salah satu badan atau intitusi yang membidangi kebudayaan dibawah PBB telah menetapkan wayang sebagai warisan budaya dunia.Tentu hal baik tersebut harus mampu melecut kaum muda di Indonesia untuk mengetahui seluk beluk dan tokoh-tokoh dalam perwayangan.

Buku “Wayang Sebagai Warisan Budaya Dunia” ini mengulas secara lengkap dan detail mengenai tokoh-tokoh perwayangan, simbol dalam wayang dan seluk beluk tiap sejarahnya. Sangat membantu anda untuk lebih mengenal budaya bangsa sendiri.

Kamis, 17 Januari 2013

Lebih Mengenal Masyarakat Using Yang Bersahaja

 Secara Geografis orang mengenal Banyuwangi selalu dikaitkan dengan hasil pisang. Tiga lokasi Taman Nasional Baluran yang selalu mengundang decak kagum atau indahnya panorama selat Bali pada siang hari. Dari sisi geografis, sebagai orang Banyuwangi patut berbangga dengan adanya karunia Tuhan Ini. Nah, selain panorama, masyarakat setempat Banyuwangi juga menarik untuk dicermati adatnya, salah satunya suku Using atau masyarakat Using

Suku Using, atau yang lebih dikenal dengan masyarakat Using adalah kelompok masyarakat di Banyuwangi (Jawa Timur) yang hingga kini tetap konsisten dalam melaksanakan budaya dan bahasa Jawa Kuno sejak berdirinya kerajaan Blambangan.Banyak sekali hal menarik yang patut kita ketahui tentang suku Using. Dalam buku ini diuraikan secara gamblang sejarah awal masyarakat Using maupun keberadaannya saat ini dalam memasuki era global. Diharapkan buku ini dapat menyadarkan masyarakat akan adanya budaya-budaya bangsa yang masih harus terus dipertahankan

Sumber : Penerbit SIC

Senin, 14 Januari 2013

Naskah Kuno Kerajaan Buton

Berikut ini terdapat penemuan berupa Naskah kuno Dari Sulawesi Tenggara. Diambil dari sumber Perpustakaan Budaya

"Dalam Artikel Suami saya membahas sepucuk surat berusia hampir 350 Tahun bahasa Dari Kerajaan Buton Yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden / Universiteitsbibliotheek Leiden (UB Leiden), Belanda, Mencari Google Artikel Baru Kode K.Ak.98 (4). [4]

Surat tersebut, Yang ditulis dalam bahasa Melayu Dan beraksara Arab-Melayu [Jawi]), sudah pernah dibicarakan Dibuat WG Shellabear kurang bahasa Dari 170 Tahun Yang Lalu Bersama sejumlah Naskah Melayu Lainnya bahasa Dari Abad Ke-16 Dan 17 Yang tersimpan di Perpustakaan untuk beberapa penerjemah di Dan Belanda, [5] namun Tak mungkin BANYAK diketahui di Indonesia."

Eksistensi Reog Dalam Sejumput Fiksi

  Nah, kali ini yang akan kami jadikan topik adalah Reog. Kesenian satu ini memiliki daya pesona yang tinggi dan tingkat artistik yang besar.

 Reog adalah kesenian asal Daerah Ponorogo yang telah populer di seantero pelosok Nusantara. Perkumpulan-perkumpulan reog telah berdiri di beberapa kota besar. Di beberapa lokasi transmigran, reog ternyata telah mampu menggalang persatuan antar suku. Bahkan tak jarang  kesenian rakyat ini terbang ke manca negara mewakili kebesaran budaya bangsa Indonesia.

Nah, buku Kisah di Balik Buku Merak, Reog Nusantara ini berisi cerita yang berlatar belakang adanya permasalahan  yang menimpa reog, seperti masalah pengadaan bahan baku untuk membuat perangkat utamanya.  Tersurat didalamnya suka duka pengalaman seorang anak dalam berpraktik reog, juga berisi tentang pengaruh kesenian reog terhadap kehidupan masyarakat.

Buku ini meleburkan antara nilai historis reog serta polemik yang terjadi pada eksistensi Reog dengan kisah fiksi yang menarik dan natural. Patut dimiliki 

Rabu, 09 Januari 2013

Mari Mengenal Taman Nasional Jawa Timur




Penting bagi kita untuk mengenalkan lingkungan serta Taman nasional yang ada di Indonesia kepada anak-anak. Karena dengan begitu mereka akan lebih menghargai dan mencintai lingkungannya.Buku “Mari Mengenal Taman Nasional di Jawa Timur ini merupakan buku yang memperkenalkan  secara singkat mengenai Taman Nasional di Indonesia, khususnya Taman Nasional di Jawa Timur.

Penulis di dalam buku ini mengupas keanekaragaman hayati dan pelestariannya. Berbagai jenis flora dan fauna serta nama latinya juga disertakan agar memberikan ilmu baru bagi pembaca.

Buku ini seakan menjadi oase, karena berbagai taman nasional di Jawa Timur kurang terkeksplorasi secara maksimal. Namun dengan adanya buku ini kita jadi banyak tahu apa saja hal yang bisa membanggakan Jawa Timur dan Indonesia.Untuk lebih detail silahkan buka Penerbit SIC

Pecalang Desa Pekraman di Bali


Bali yang indah dan menjadi pusat perhatian seluruh dunia tentunya membawa resiko tersendiri. Banyak ancaman akan kerusuhan atau ketidaktertiban dari berbagai pihak entah dari penduduk lokal atau pendatang. Maka dari itu diciptakanlah Pecalang.

Kalau kawan-kawan pernah ke Bali disaat hari raya Nyepi mungkin kalian akan menemukan pecalang di tiap sisi jalan seluruh kota Bali. Entah di dekat pemukiman atau di dekat tempat peribadatan para Pecalang terlihat bersigap mengamankan agar hari raya dpat berjalan khidmat tanpa ada satupun warga yang melintas dijalan. 

Pecalang inilah yang juga akan turut membantu menjaga keamanan dan ketertiban di Bali.Buku ini merupakan salah satu buku yang berisi mengenai informasi dan wawasan detail tentang peranan Pecalang baik hak dan kewajibannya. Peranan buku ini juga akan membantu Krama Pecalang di dalam melaksanakan tugas-tugas atau swadharmanya sebagai Suradira  Desa adat untuk mengamankan lingkungan dann memelihara moral masyarakat Bali.

Buku ini sangat menarik dan bersifat informatif. Terutama bagi yang belum pernah mengenal Pecalang dan tidak pernah berkunjung ke Bali. Mungkin bisa menambah wawasan anda mengenai adat budaya Bali yang sebelumnya belum pernah terungkap.